Posted by Unknown on Minggu, April 29, 2012 in opini | No comments
INDONESIA DI MATA DUNIA.
Kemarin,
Penyanyi Justin Bieber di London
mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara antah-berantah, negara yang tak jelas,
atau negara nggak penting. Mungkin karena salah satu lagunya berjudul Be Alright yang direkam di Indonesia, kualitasnya jelek. Dia
kecewa.
Sebelumnya
Indonesia menjadi topik dalam salah satu situs berita di Ingggris tentang
Jembatan
Indiana Jones dan kisah kehidupan tukang sampah. Salah seorang aktor Holywod, Taylor Kitch, menyebut Indonesia sebagai negara korup karena merasa diperas oleh petugas Indonesia saat berada di bandara. WAJARR!!
Indiana Jones dan kisah kehidupan tukang sampah. Salah seorang aktor Holywod, Taylor Kitch, menyebut Indonesia sebagai negara korup karena merasa diperas oleh petugas Indonesia saat berada di bandara. WAJARR!!
Indonesia
mungkin atau bahkan memang mempunyai imej negatif dimata dunia, meskipun
mungkin tidak semua beranggapan demikian. Tapi memang Indonesia di mata dunia
masih belum positif. Indonesia sering dilabeli sebagai negara peng-ekspor
TKI, negara konsumtif, negara peniru (plagiat), negara Korup, pengutang, negara
miskin, dan masih banyak lagi label-label negatif yang diberikan oleh
bangsa-bangsa lain.
Lalu bagaimana Indonesia bisa lepas
dari imej negative yang sudah melekat tersebut???
Menurut saya semua bangsa-bangsa maju seperti Jepang, China, Korea, Inggris
dll, tidak lain karena mereka menghargai bangsanya sendiri,baik budaya,bahasanya,
tradisi leluhurnya, produknya dll . Inggris dengan semboyan kebanggaannya ‘RIGHT OR WRONG IS MY COUNTRY”, Jepang
dengan rasa malunya yang tinggi (tradisi para Samurai), China dengan ‘Kucing
putih atau Kucing hitam yang penting bisa menangkap tikus’ (kira-kira seperti
itulah) maksudnya cara baik atau buruk yang penting sampai kepada tujuan, Korea
bangga dengan budayanya, itu bisa kita lihat jika menonton Drama Korea.
Bagaimana dengan negara kita????
You
Know lah??? Bangsa Indonesia, khususnya para anak muda-nya jauh dari kesan
menghargai bangsa-nya sendiri. Lihat saja , ketika boyband asal Korea SUPER
JUNIOR manggung di Indonesia, sejumlah anak muda dengan gigih merangsek dan
menunggu aksi boyband tersebut. Bahkan mereka rela menunggu dari jam sepuluh
pagi, padahal konsernya akan dimulai jam tujuh malam(GILAAAA!!!). Tidak ada
larangan bagi anak-anak muda untuk meng-idolai mereka, itu sah-sah saja. Namun
bukan itu masalahnya, yang menjadi permasalahannya adalah sebagian anak-anak
muda di negeri ini, masih kalah dan hanya menjadi penikmat karya bangsa lain
dan dengan bangga mengatakan WE LOVE ALL ABOUT KOREA. *Ckckckckckckckckck*
(emang saya akui saya juga suka, apalagi drama-nya tapi saya nggak gitu-gitu
amat deh.)
Jadi,
tidak heran jika bangsa lain menganggap
remeh negara kita, karena kita sendiri tidak bangga dengan negara ini. Bahkan
jika dibandingkan dengan Malaysia, kita masih belum bisa berdiri sejajar dan
masih dianggap tertinggal jauh.
Ada
kasus menarik yang tengah menjadi pembicaraan yang menunjukan bahwa bangsa ini
masih “di bawah” adalah kunjungan anggota DPR ke Jerman. Kunjungan tersebut
ditolak oleh pelajar disana karena dianggap sebagai pemborosan keuangan negara.
Salah satu seorang anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman dalam
pertemuan di Kantor Kedubes RI di Jerman, mengatakan, “ Kami melihat kunjungan
Bapak-Ibu yang berbondong-bondong ke luar negeri, seperti orang-orang kampung. Sangat
energik dan bersemangat. Apalagi kalau ada produk baru disini. Kayak anak kecil
yang memamerkan di Indonesia punya mainan baru. Bangga sekali”. *Anggota DPR
bener-bener KAMSEUPAY
(Kampungan Sekali Udik Payah)*
Wajar
saja PPI memprotes keras Kunjungan Kerja Anggota DPR, hal itu menggambarkan
bahwa bangsa ini, termasuk pejabat-pejabatnya masih “Kampungan”. Dalam pidato
HUT proklamasi pada tahun 1963, Soekarno pernah mengingatkan, “
Kita bangsa besar, kita bukan
bangsa tempe! Lebih baik makan
gaplek tetapi merdeka dari pada makan bestik tapi budak!”. Selama berpuluh-puluh tahun lamanya kita
berjuang dan terus berjuang untuk bisa sejajar dengan bangsa lain. Kita mungkin
bertambah maju, tetapi bangsa lain berlari lebih kencang. Generasi mendatang
butuh terobosan dan penerobos.
AYO BANGKIT
INDONESIA!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar